Minggu, November 01, 2009

PENGALAMAN SPIRITUAL WISNU

Bali, 7 Mei 2009
Hari Kemis Jam 22.00 Wita, saya, Papa Welldo, Juliet, Pak Agus dan Ibu Agus berangkat ke pantai Geger Nusa Dua untuk melakukan ritual penggugahan ruh. Di sini saya digugah ruhnya. Dalam ritual itu saya mengalami pengalaman sepiritual . Ada 3 hal dalam ritual ini.

1. Pembersihan/ Mandi Suci
Dalam pembersihan tersebut saya meminum air dari 7 macam bunga yang sudah disalurkan energi oleh Papa Welldo. Pada minuman pertama saya disuruh membaca Bismillah 3 kali dan merasakan aliran air ke seluruh tubuh. Yang saya rasakan dan alami air tersebut berubah menjadi energi dan menyatu sampi ke urat nadi dengan cahaya putih. Pada minuman kedua saya disuruh membaca Istifar 3 kali, yang saya rasakan sama seperti yang pertama, cahaya yang keluar merah. Minuman ketiga membaca subhanallah 3 kali dan sisa airnya diguyurkan ke kepala dengan membaca hamdallah 3 kali energinya masuk dari ujung kepala sampai kaki.

2. Penggugahan Ruh
Disini yang dimaksud dengan penggugahan ruh adalah membangkitkan ruh dari tidurnya. Disini saya mengalami di tengah dada saya mengelurakan cahaya putih seperti lampu strabo yang cahayanya sampai menembus langit. Dalam penggugahan ruh ini saya seperti bangun dari mimpi-mimpi saya.

3. Mengaktifkan Cakra Ruh
Dalam proses mengaktifkan cakra Ruh ini, pertama saya melakukan sujud rembulan yang berfungsi untuk menarik energi dari alam semesta ini terutama bulan, yang kedua saya lakukan sujud bumi fungsinya untuk menarik energi gravitasi bumi, setelah itu digabungkan keduanya dengan cara berputar-putar seperti tarian sufi, saya merasakan energi yang sangat luar biasa mengalir dari tubuh saya, setelah proses awal seluruhnya selesai, barulah Papa Welldo mengaktifkan cakra Ruh saya melalui 3 titik :

• Cakra Syagaf yang berpusat di dada, disitu ada 4 cakra yang harus diaktifkan yaitu :
- Cakra Afidah tempatnya dua jari dibawah putting susu kanan
- Cakra Fu’adah tempatnya dua jari diatas putting susu kanan
- Cakra Khofi tempatnya dua jari diatas putting susu kiri
- Cakra Cubb tempatnya dua jari dibawah susu kiri
• Cakra Qulbu yang berpusat di tengah-tengah kedua mata dan dada
• Cakra Shader yang berpusat di perut (pusar).

Setelah semua cakra diaktifkan, saya memohon gerakan silat jurus naga, seketika itu tubuh ini langsung bergerak menari-nari dengan indahnya seperti naga yang meliuk-liukan tubuhnya. Setelah selesai tubuh saya terasa ringan sekali.

Setelah semua ritual selesai saya disuruh Papa Welldo untuk masuk ke Goa melakukan Meditasi. Dalam meditasi saya melihat Papa Welldo duduk di bawah Pohon Bodhi seperti Buddha dengan pakaian kebesarannya, seketika tubuh saya memancarkan cahaya dan berubah seperti Buddha sedang bermeditasi dan saya sudah berada di tempat lain yaitu di langit. Disana saya melihat hamparan langit penuh dengan bintang-bintang begitu maha indahnya. Belum puas melihatnya Ruh saya menyuruh mengaktifkan cakra Shader. Setelah saya aktifkan seketika angin berhenti berembus beberapa detik disekitar saya, yang ada hanya kekosongan kekal dan hampa. Setelah selesai meditasi saya turun dari Goad an sudah ditunggu oleh Papa Welldo dan yang lainnya untuk segera kembali ke rumah. Sebelum pulang Papa Welldo berpesan agar bunga yang tadi buat mandi suci dibuang di perempatan jalan dengan uang koin 500 rupiah sebanyak 7 buah. Maksudnya disini bukan kesyrik atau yang lainnya. Hakekatnya saya hidup di jalan kepastian bukan bercabang yang dimaksud bercabang disini seperti hidup di dalam mimpi-mimpi, baik dan buruk selalu mempunyai sifat dualistis yang semuanya bercabang dan di dalam cabang itu masih ada cabang dan akan terus bercabang tanpa ada kepastian dan selalu berubah-ubah.

Setelah sampai di rumah saya bercerita pengalaman-pengalaman saya yang dulu-dulu ke Papa Welldo. Beliau langsung ngomong-ngomong, bila kamu ingin meningkat, saya jawab “ya”, langsung Papa menyuruh saya berganti baju ikhrom dan disuruh melakukan sujud di 4 tempat :

- Yang pertama saya disuruh sujud di depan motor papa, saya langsung melakukannya. Dalam sujud itu saya melihat Papa Welldo duduk di atas motor sambil tersenyum, dan saya seketika berada di dalam Masjid yang begitu …. Yang pernah saya lihat, bukan di jalan. Setelah itu saya melihat Kereta Kencana berhenti dan turunlah seorang putrid yang sangat cantik sekali, saya Tanya “ siapa kamu” dia menjawab “ aku Kanjeng Ratu Roro Kidul. Setelah itu saya melihat Ular besar dihadapan saya, ada 3 Ular, 1 di depan saya, 1 diantara tengah-tengah sujud saya dan yang 1 lagi melilit saya, disaat itu saya pasrahkan hidup saya. Nggak lama ular itu menghilang dengan sendirinya, barang dengan selesainya sujud saya, baru Papa Welldo memberikan maksudnya kenapa saya disuruh sujud di depan motornya, untuk menghancurkan ego dan kesombongan dalam diri dan juga untuk menghancurkan pikiran-pikiran yang negative dalam diri, yang hakekatnya rendahkanlah dirimu serendah mungkin hingga ego, kesombongan dan pikiran-pikiran negative hancur dalam dirimu.

- Sujud yang kedua dilakukan di teras rumah, dalam sujud itu saya mengalami tubuh saya mengeluarkan cahaya biru dari ujung kepala sampai ke tulang belakang dan dubur, setelah itu tubuh ini mengeluarkan cahaya biru, tubuh ini seperti berlubang-lubang dan mengeluarkan cahaya biru yang sangat terang.

- Setelah selesai melaksanakan sujud kedua saya lanjutkan sujud di dalam rumah. Sewaktu sujud ruang itu menjadi sangat terang sekali dan saya melihat Papa rebahan di tempat tidur yang begitu indah dengan ditemani Bidadari yang sangat cantik. Papa bilang inilah Sorgaku.

- Setelah selesai sujud ketiga langsung lanjut ke atas yang merupakan tempat khusus Papa untuk meditasi. Di tempat itu saya melakukan dua kali sujud. Dan meditasi. Sewaktu sujud lagi-lagi tubuh ini mengeluarkan cahaya biru seketika, dan tubuh saya terbelah menjadi dua seperti Patung dibelah. Diri ini berkata “ itulah tubuhmu yang penuh dengan kotoran duniawi yang semuanya berasal dari ego, kesombongan dan pikiranmu”. Setelah sujud selesai saya melakukan meditasi, dalam meditasi saya melihat dibelakang saya ada dua Malaikat dan di depan saya Papa Welldo dengan pakaian kebesarannya. Disamping Papa ada Ulang King Cobra yang besar dengan warna putih seperti ularnya Dewa Syiwa. Papa bilang “ ego seperti ular, bunuhlah dengan Pedang Ati “ hakekatnya bunuhlah egomu dengan keikhlasan dan keberanian yang dimili Ati” bunuhlah kebodohanmu dengan kecerdasan yang dimiliki Ati, itulah Pedang Ati, penuh keikhlasan yang tinggi, keberanian, kecerdasan dan makrifat yang tinggi pada Allah. Sewaktu meditasi saya mendapat isaroh/petunjuk untuk mengaktifkan 3 titik cakra. Setelah selesai saya bilang ke Papa tentang apa yang saya alami dan petunjuk yang saya dapat. Papa ngasih tugas untuk mengaktifkan cakra 3 hari, sehari 1 cakra semalam penuh.

Bali, 08 Mei 2009
Jam 23,30 Papa menyuruh saya untuk latihan menari. Disini kita sebut Meditasi Tandava Nrtya Gerak Luar (MTGL), saya latihan 2 tarian methodic dan kondisional. Untuk kondisional menggunakan sarana-sarana tertentu seperti tongkat, toya, pedang, cemeti dan selendang. Disini saya menggunakan tongkat. Setelah selesai saya langsung mengambil air wudhu dan melakukan tugas meditasi dari Papa Welldo untuk mengaktifkan Cakra Syagaf. Dalam meditasi saya melihat cahaya kuning dalam titik-titik cakra dan berputar hingga terasa sekali getarannya dalam dada. Ikhrom sayapun berubah warna menjadi biru, tiba-tiba disamping saya ada Ular hitam berjalan dan dibelakangnya ada Ular King Cobra besar melingkar di leher saya, seperti Syiwa. Setelah itu saya melihat Papa Welldo di depan saya dan suasana berubah saya berada dalam kerajaan. Saya melihat Papa Welldo duduk di singgasana dan didampingi oleh 9 orang yang memakai baju putih dan sorban. Papa Welldo hanya tersenyum melihat saya. Tiba-tiba saya melihat wanita yang saya sukai yang bernama Citra tersenyum pada saya dan dibarengi hati ini menyuruh stop. Saya bingung kenapa stop perintahnya kan semalam suntuk. Saya juga takut karena Papa Welldo mengawasi saya dari belakang dan saya juga mendengar suara “kamu sedang diawasi, apapun tindak-tandukmu” Saya jadi takut tapi hati ini tetap menyuruh berhenti seketika itu juga saya berhenti, badan ini rasanya seperti putus dan lemas.

Bali, 09 Mei 2009
Sebelum saya melaksanakan tugas dalam meditasi, saya latihan 2 tarian dulu. Sewaktu melakukan tarian kondisional dengan tongkat, saya melihat seseorang dengan baju ikhrom mengajari saya jurus tongkat, gerakannya begitu indah dan menawan sekali. Setelah selesai jurus tersebut saya diajak latih tanding, tiba-tiba saya sudah berada di tempat lapangan terbuka dan saya melihat banyak yang melihat dengan pakaian yang ikhrom semua termasuk saya duduknya melingkar seperti membuat arena. Disitulah saya mulai latih tanding dengan yang mengajari saya. Disini bukan saling serang tapi memadukan jurus, begitu indahnya dan serasi perpaduan jurus yang kami lakukan.

Setelah selesai latihan saya stop untuk melakukan tugas dalam meditasi, sewaktu meditasi saya melihat diri saya memakai ikhrom warna biru dengan rumbai-rumbai begitu indahnya, tiba-tiba tubuh saya tinggal bayangan seperti di film hologram yang lebih kaget lagit tiba-tiba setengah badan sebelah kiri ada Papa Welldo, jadi dalam diri saya ada setengah tubuh papa dan setengah tubuh saya. Tidak beberapa lama saya melihat Ular hitam yang besar dan panjang disebelah kiri saya. Gak lama ada Kereta kencana dating, ternyata Kanjeng Ratu dating sambil tersenyum melihat saya. Patung Buddha di depan sayapun berubah menjadi singgasana. Kanjeng Ratu duduk disana, tiba-tiba saya berubah menjadi Dewa Syiwa. Nggak begitu lama Pak Karno datang dengan baju kebesarannya. Papa dan kanjeng Ratu masuk ke rumah. Pak Karno duduk di singgasana yang diduduki Kanjeng Ratu dan saya dikasih tongkat kecil yang sering beliau bawa. Setelah itu Papa Welldo dan Kanjeng Ratu datang. Papa langsung duduk di singgasana itu dengan pakaian kebesarannya, sebelah kiri Papa Kanjeng Rat uterus Pak Karno dan sebelah kanan Dewa Syiwa. Tempat meditasi saya berubah menjadi Kerajaan yang sangat indah dan megah. Tiba-tiba hati ini bilang “ setelah meditasi segeralah kamu tulis pengalaman ini dan ceritakanlah ke Gurumu (Papa Welldo), karena gurumu akan memberikan sesuatu kepadamu” dan mintalah ijin dan ridhonya agar kamu dimintakan ijinNya untuk bisa menikahi orang yang kamu sukai”. Setelah hati ini selesai ngobrol, papa Welldo tersenyum kepada saya, tiba-tiba dada ini begitu panas dan mengeluarkan cahaya putih begitu juga diantara kedua mata. Cahaya merah membentuk segitiga dan langsung menuju ke dada Papa seperti lazer, kayak ada yang menggerakkan tubuh ini saya langsung memberikan hormat 3 kali. Tiba-tiba dada ini mengeluarkan cahaya seperti lampu strabo tembus ke langit dengan tulisan Allah dalam bentuk arah. Papa tersenyum lagi pada saya. Nggak berapa lama tepat di ulu hati terasa sakit sekali tiba-tiba cahaya itu berubah menjadi kristal berwarna biru, begitu indahnya karena pertama kali saya melihat kristal seperti itu, saya bertanya “ Apa ini ?” Papa menjawab “ itu kumpulan energimu” terus Papa menyuruh stop meditasinya dan bilang “ sudah cukup” sayapun berhenti dan menyudahi meditasi saya.

Bali 10 Mei 2009
Jam 22.00 Wita, saya mulai diajarkan pernafasan angina dan pohon oleh Papa Welldo. Sewaktu latihan saya merasakan suatu energi yang luar biasa yang pernah saya peroleh. Setelah latihan pernafasan selesai Papa Welldo menyuruh saya untuk melatihnya setiap hari karena ini sangat berguna buat apapun. Tiba-tiba saya dengar Ruhnya Papa memberi wejangan “ Janganlah engkau menjadi sombong dengan apa yang engkau punya karena itu bisa membunuh dirimu, merendahlah kamu serendah mungkin “ Setelah latihan pernafasan selesai saya melanjutkan dengan latihan tari/MTGL, terus lanjut ke meditasi.

Dalam meditasi saya berada di taman yang begitu indah, saya disambut dengan begitu indahnya dan meriah seperti dalam pesta, bak pejuang yang menang perang, setiap langkah saya ditaburi dengan kertas warna warni dan bunga. Perasaan saya sangat gembira sekali karena baru pertama kali seperti ini. Suasana yang ada hanyalah gembira dan suka cita. Setelah itu saya kembali ke tempat meditasi kemudian saya melihat Ular Hitam besar berubah menjadi Belut dan pakaian saya berubah lagi seperti ikhrom biru. Di pangkuan saya ada Busur Panah, tiba-tiba titik-titik cakra saya berubah menjadi anak panah. Setelah itu saya merasakan kekosongan dan keheningan yang ada hanya saya dan Aku, seperti halnya seorang kekasih yang lagi memadu cinta. Tiba-tiba ego saya keluar dan saya langsung disuruh sujud sampai otot paha, otot pantat patah dan otot tulang belakang tertarik sampai terasa sakit, hati ini bilang “ itu hukuman jika kita sedang berdua dan egomu muncul kamu harus sujud agar egomu tidak mengganggu kita “ begitulah seterusnya bila ego saya keluar, saya langsung dengan sendirinya sujud dengan tanpa merubah posisi meditasi. Tiba-tiba titik-titik cakra saya berubah menjadi kristal dengan warna merah, biru, hijau, putih dan emas. Kristal-kristal tadi berubah menjadi satu kristal. Walaupun menjadi satu kristal tapi warnanya tidak berubah. Setelah itu kristal tersebut masuk ke dalam dada dan di dalam dada tiba-tiba ada bunga perak dan kristal tersebut di atasnya.

Setelah itu kembali kekosongan dan keheningan yang ada, sempat dari luar saya lihat orang-orang berlarian sambil membawa kerenda, mengarah ke saya dan tiba-tiba saya diangkat dan dimasukan ke kerenda, tapi kerenda itu berubah menjadi singgasana dan diangkat oleh orang-orang tadi. Sewaktu saya dibawa di tengah jalan, orang-orang yang membawa saya di stop oleh Ibu Ratu. Ibu Ratu bilang “ mau kalian bawa kemana anak ini? Kembalikan dia dan jangan diganggu” tiba-tiba saya sudah berada di tempat saya lagi. Saya juga sempat sebentar berada di taman dengan wanita yang saya suka, disana kami bercanda dan tertawa dan kembali lagi yang ada hanya keheningan dan kekosongan, sampai hati ini bilang “ sudah cukup meditasimu. Selamat” Saya sempat bingung apa artinya Selamat? Terus saya hentikan meditasinya dan langsung mulai menulis pengalaman yang baru saya rasakan. Oh ya saya hampir lupa, sewaktu melakukan meditasi dan mengaktifkan cakra Sulton hati ini bilang “Inilah Dia Yang Maha Besar dan Maha Luas dari apapun dan tidak ada yang bisa menandingiNya, inilah kebesaranNya “

Sekian

Salam
Wisnu, Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar